Niat Sholat Dzuhur Bacaan dan Tata Cara Lengkap
Sholat Dzuhur merupakan salah satu dari lima waktu sholat wajib yang dikerjakan oleh umat Islam setiap harinya. Berada di tengah rutinitas, sholat Dzuhur memiliki makna spiritual yang mendalam. Melaksanakan sholat ini dengan pemahaman niat yang benar sangat penting agar ibadah diterima oleh Allah SWT.
Pentingnya Niat Sholat Dzuhur
Niat adalah syarat sah setiap ibadah. Dalam sholat, niat menjadi penentu pengkhususan amal bagi Allah. Tanpa niat, sholat tidak akan bernilai ibadah walaupun gerakannya sempurna.
Banyak orang yang menganggap niat hanya diucapkan dalam hati, namun memahami redaksi dan makna niat sholat dzuhur dapat meningkatkan kekhusyukan. Selain itu, niat membedakan pelaksanaan sholat wajib dan sholat sunnah.
Bacaan Niat Sholat Dzuhur: Arab, Latin, dan Artinya
Ucapan niat sholat dzuhur dilakukan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Berikut ini adalah lafal niat sholat dzuhur yang sesuai dengan ajaran mayoritas ulama:
Bacaan Arab
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin
Ushalli fardhaz zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala
Artinya
“Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Waktu Pelaksanaan Sholat Dzuhur
Sholat Dzuhur dikerjakan setelah matahari condong ke barat hingga bayangan benda sama panjang dengan bendanya, sebelum masuk waktu Ashar. Saat memilih waktu pelaksanaan, penting memastikan bahwa masih dalam rentang waktu dzuhur.
Penetapan waktu ini bertujuan agar sholat dilakukan dengan sempurna dan tidak terjatuh ke dalam lalai terhadap jadwal sholat. Mengingat urgensi menjaga waktu, banyak aplikasi dan situs resmi seperti bimasislam.kemenag.go.id yang menyajikan jadwal sholat akurat.
Tata Cara Lengkap Sholat Dzuhur
Sholat Dzuhur terdiri dari empat rakaat yang dikerjakan secara berurutan. Berikut tata cara pelaksanaan sholat dzuhur yang sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW:
1. Berdiri Tegak dan Menghadap Kiblat
Sebelum memulai sholat, berdirilah tegak dan pastikan arah menghadap ke kiblat, yaitu Ka’bah di Makkah. Posisi berdiri adalah rukun yang wajib dipenuhi bagi yang mampu.
2. Berniat dalam Hati
Ucapkan niat sholat dzuhur dalam hati bersamaan dengan saat melafazkan takbiratul ihram. Ketulusan niat menjadi fondasi utama diterimanya sholat.
3. Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar.” Setelah takbir, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada.
4. Membaca Doa Iftitah
Bacalah doa iftitah sebagai sunnah sebelum melanjutkan ke bacaan surat Al-Fatihah. Bacaan ini boleh ditinggalkan, namun sunnahnya dianjurkan untuk dibaca.
5. Membaca Surat Al-Fatihah
Al-Fatihah adalah bacaan wajib di setiap rakaat. Bacakan surah ini dengan tartil dan penuh pemaknaan akan ayat-ayatnya.
6. Membaca Surat Pendek atau Ayat Al-Qur’an
Pada dua rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur’an. Pada rakaat ketiga dan keempat, cukup membaca Al-Fatihah saja.
7. Rukuk
Bengkokkan badan hingga posisi punggung lurus dan tangan memegang lutut. Bacalah doa rukuk tiga kali: “Subhaana rabbiyal ‘azhiim wa bihamdih.”
8. I’tidal
Bangkit dari rukuk dan berdiri tegak sambil mengucapkan “Sami’Allahu liman hamidah. Rabbana lakal hamd.” I’tidal adalah posisi transisi sebelum sujud.
9. Sujud Pertama
Letakkan tujuh anggota badan di lantai: dahi, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki. Bacaan dalam sujud ialah “Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih.”
10. Duduk di antara Dua Sujud
Bersimpuh sejenak antara dua sujud sambil membaca, “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’aafini wa’fu anni.”
11. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
12. Berdiri untuk Rakaat Berikutnya
Setelah sujud kedua, bangkit untuk rakaat kedua dan mengulang urutan mulai dari membaca Al-Fatihah dan surat.
Rangkaian ini dilakukan hingga menyelesaikan empat rakaat, dengan tasyahud awal setelah rakaat kedua dan tasyahud akhir setelah rakaat keempat.
Tasyahud Awal dan Akhir dalam Sholat Dzuhur
Tasyahud awal dilakukan setelah duduk pada rakaat kedua, sedangkan tasyahud akhir dilakukan pada rakaat keempat. Keduanya memiliki lafal yang hampir sama, hanya saja tasyahud akhir disempurnakan dengan shalawat Nabi.
Pastikan membaca tasyahud dengan pelan dan khidmat agar maknanya dapat dihayati dengan baik.
Salam
Rukun terakhir sholat dzuhur adalah salam. Paling sedikit sekali ke kanan, namun sunnahnya dua kali, ke kanan dan ke kiri, sambil mengucapkan, “Assalamualaikum warahmatullah.”
Dengan salam, sholat berakhir, dan kita kembali ke aktivitas sehari-hari setelah sejenak menenangkan diri bermunajat kepada Allah.
Bacaan Setelah Sholat Dzuhur
Dzikir dan doa setelah sholat dzuhur sangat dianjurkan. Bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar dapat mengisi waktu wirid setelah sholat berjamaah maupun sendiri.
Doa setelah sholat Dzuhur dapat diisi permohonan ampun, keberkahan, dan petunjuk hidup. Selain memperbanyak istighfar, membaca ayat Kursi dan surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas juga sangat dianjurkan.
Keutamaan Sholat Dzuhur
Sholat Dzuhur memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam hadits dan Al-Qur’an. Melaksanakan sholat ini di awal waktu membuahkan pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sholat Dzuhur juga menjadi sarana penyucian jiwa di tengah kesibukan dunia. Menjaganya dengan baik adalah ciri orang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Mu’minun ayat 9, “Dan mereka yang memelihara sholatnya.”
Tips Agar Khusyuk Melaksanakan Sholat Dzuhur
Khusyuk adalah kenikmatan tertinggi dalam sholat. Berikut beberapa tips agar sholat dzuhur menjadi lebih khusyuk:
- Niatkan sholat semata-mata karena Allah, bukan rutinitas belaka.
- Datang lebih awal ke masjid atau tempat sholat, sehingga hati lebih tenang.
- Hindari pikiran yang mengganggu dengan berusaha memahami setiap bacaan.
- Bersuci dan berwudhu dengan penuh kesadaran akan keutamaannya.
- Pilih tempat yang tenang dan jauh dari keramaian bila memungkinkan.
Perbedaan Sholat Dzuhur Berjamaah dan Sendiri
Sholat Dzuhur boleh dilakukan sendiri (munfarid) maupun berjamaah. Namun, sholat berjamaah memiliki keutamaan yang sangat tinggi dengan pahala 27 derajat lebih banyak daripada sholat sendiri.
Dalam berjamaah, niat mengikuti imam harus dipertegas. Imam membaca bacaan dengan sirr di sholat Dzuhur, sedangkan makmum mengikuti dengan diam dan tertib.
Selain itu, berjamaah juga mempererat ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim.
Kesimpulan
Niat sholat dzuhur adalah fondasi utama agar ibadah diterima oleh Allah SWT. Memahami bacaan niat, tata cara, dan waktu pelaksanaan sholat dzuhur membuat ibadah menjadi lebih sempurna dan bernilai.
Melaksanakan sholat dzuhur dengan tertib dan khusyuk mendatangkan pahala serta ketenangan batin. Baik dilakukan berjamaah maupun sendiri, menjaga sholat dzuhur adalah tanggung jawab setiap muslim.
Dengan memperdalam ilmu tentang niat, bacaan, dan tata cara sholat dzuhur, semoga kita terus istiqomah dalam melaksanakan rukun Islam ini dengan sebaik-baiknya.
FAQ
1. Apakah niat sholat dzuhur wajib dilafalkan secara lisan?
Niat sholat dzuhur wajib dilakukan dalam hati, dan tidak harus diucapkan secara lisan. Yang terpenting adalah niat tersebut hadir saat takbiratul ihram.
2. Apa yang membedakan niat sholat dzuhur dengan sholat lainnya?
Niat sholat dzuhur berbeda dari sholat fardhu lain berdasarkan nama waktu (dzuhur) dan jumlah rakaatnya (empat rakaat), sehingga membedakan dari sholat subuh, ashar, maghrib, atau isya.
3. Apakah waktu sholat dzuhur boleh diakhirkan?
Waktu sholat dzuhur boleh diakhirkan selama masih dalam batas waktu dzuhur sebelum masuk waktu ashar. Namun, sebaiknya dikerjakan di awal waktu agar lebih utama dan mendapat pahala lebih besar.
4. Bolehkah makmum berniat sholat dzuhur jika imam sholat qashar?
Boleh, makmum boleh berniat sholat dzuhur empat rakaat meskipun imam niat qashar (dua rakaat), dengan ketentuan makmum melanjutkan dua rakaat lagi setelah imam salam.