Asrama SMAN 2 Sangatta Utara Terpilih Sebagai Lokasi Isolasi Terpusat: Kapolsek Sangatta Pimpin Bersih-bersih

Asrama SMAN 2 Sangatta Utara Terpilih Sebagai Lokasi Isolasi Terpusat: Kapolsek Sangatta Pimpin Bersih-bersih

Latar Belakang Penunjukan Asrama SMAN 2 Sangatta Utara

Pandemi COVID-19 menjadi ujian berat bagi seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penanganan penyebaran virus ini membutuhkan kerja sama dari semua elemen, baik pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat luas. Salah satu aspek penting dalam pengendalian kasus COVID-19 adalah tersedianya lokasi isolasi terpusat bagi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Dalam upaya memperketat penanganan agar penyebaran virus tak semakin luas, pemerintah setempat melakukan pemetaan dan akhirnya menunjuk Asrama SMAN 2 Sangatta Utara sebagai lokasi isolasi terpusat. Asrama tersebut dipilih karena dianggap strategis, memiliki fasilitas memadai, serta letaknya yang relatif terjangkau dari pusat kota dan rumah sakit rujukan.

Asrama dengan Fasilitas Lengkap dan Layak

SMAN 2 Sangatta Utara selama ini memang dikenal memfasilitasi asrama bagi pelajar dari berbagai kecamatan di Kutai Timur. Asrama ini terdiri dari beberapa gedung dengan daya tampung lebih dari 80 orang, dilengkapi kamar mandi bersama, ruang makan, dapur dan area terbuka untuk berjemur yang menjadi syarat mutlak isolasi pasien COVID-19.

Fasilitas pendukung seperti jaringan listrik, air bersih, serta akses internet pun telah tersedia sehingga memungkinkan koordinasi antara pasien dengan keluarga atau tenaga medis tetap terjaga. Pengelolaan asrama yang selama ini berjalan baik menjadi salah satu pertimbangan utama dipilihnya lokasi ini sebagai tempat isolasi terpusat.

Persiapan Sebelum Lokasi Digunakan

Penunjukan ini tentu tidak serta merta dapat langsung digunakan sebagai lokasi isolasi. Diperlukan penyesuaian, adaptasi, serta memastikan kebersihan dan kelayakan asrama agar aman bagi para penghuni baru, yaitu pasien COVID-19. Guna memastikan hal tersebut, jajaran Polsek Sangatta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, TNI, BPBD, serta relawan, mengadakan aksi bersih-bersih dan sterilisasi asrama sebelum digunakan.

Kapolsek Sangatta Pimpin Langsung Bersih-Bersih

Kepala Kepolisian Sektor Sangatta, AKP Made Suryawan, turun langsung memimpin gotong royong bersih-bersih di lingkungan asrama. Aksi ini digelar bersama para anggota Polsek, personel TNI dari Koramil Sangatta Utara, petugas kesehatan, BPBD, Satpol PP, relawan PMI, serta perwakilan guru dan pengurus asrama SMAN 2.

Dimulai sejak pagi hari, mereka membagi tugas membersihkan kamar-kamar penghuni, fasilitas umum seperti kamar mandi serta dapur, hingga mensterilisasi area menggunakan cairan disinfektan. Kapolsek juga mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan selama proses pembersihan.

“Ini bentuk kebersamaan kita semua dalam menghadapi pandemi. Kita pastikan lokasi isolasi ini aman, bersih, dan layak huni sehingga pasien yang melakukan isolasi bisa nyaman, serta meminimalisir resiko penularan,” ungkap AKP Made Suryawan.

Melibatkan Banyak Pihak, Wujud Sinergi Penanganan COVID-19

Tak hanya aparat keamanan, aksi bersih-bersih ini juga mendapat dukungan masyarakat sekitar asrama. Sebagian warga menyumbangkan alat kebersihan, masker, serta makanan ringan bagi para petugas. Keterlibatan aktif ini menunjukkan tingginya kepedulian warga Sangatta akan pentingnya solidaritas menghadapi wabah.

Sinergi antara lintas sektor ini diyakini mampu memperkuat sistem pertahanan kesehatan masyarakat. Asrama yang telah dibersihkan dan disterilkan pun diyakini siap digunakan kapan saja, jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus yang memerlukan tambahan ruang isolasi.

Tata Kelola dan Prosedur Isolasi di Asrama SMAN 2

Setelah proses persiapan selesai, Dinas Kesehatan Kutai Timur bertugas mengelola asrama sebagai lokasi isolasi terpusat. Standar operasional prosedur diterapkan untuk memastikan pasien mendapat pengawasan medis, konsumsi makanan bergizi, dan edukasi seputar COVID-19 selama menjalani masa isolasi.

Petugas akan rutin melakukan pemantauan kesehatan, menyediakan logistik harian, serta melakukan pendampingan psikologis agar pasien tetap semangat dan optimis hingga dinyatakan sembuh. Semua protokol keamanan seperti jalur keluar-masuk barang maupun petugas dilakukan secara ketat demi menghindari risiko penularan ke pihak eksternal.

Respon Positif Dari Berbagai Pihak

Penunjukan Asrama SMAN 2 Sangatta Utara sebagai lokasi isolasi terpusat mendapatkan sambutan positif. Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur, para guru, hingga orang tua pelajar mengaku mendukung langkah tersebut demi kepentingan umum. Setelah masa pandmei berakhir, asrama tentu akan difungsikan kembali seperti semula, yakni sebagai tempat tinggal pelajar.

Tak hanya itu, banyak tokoh masyarakat menilai kerja sama antara Polri, TNI, dinas pemerintah, dan masyarakat adalah kunci penting yang perlu diteruskan dalam penanganan sosial lainnya, bukan hanya saat pandemi saja.

Penutup

Asrama SMAN 2 Sangatta Utara kini menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19 di Kutai Timur. Aksi bersih-bersih yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sangatta menjadi simbol nyata semangat gotong royong dan dedikasi menjaga kesehatan masyarakat. Dengan fasilitas yang layak dan pengelolaan optimal, diharapkan lokasi isolasi ini dapat membantu mengurangi beban rumah sakit, mempercepat pemulihan pasien, serta memperkecil risiko penyebaran virus di masyarakat. Kolaborasi dan solidaritas inilah yang menjadi kunci utama Indonesia keluar dari pandemi dengan lebih kuat dan bersatu.

You May Have Missed