Polsek Sangkulirang Melaksanakan Kegiatan Ops Yustisi 15
Pendahuluan
Dalam upaya menjaga ketertiban dan memastikan penegakan protokol kesehatan di tengah masyarakat, Kepolisian Sektor (Polsek) Sangkulirang secara konsisten melaksanakan berbagai kegiatan operasi, salah satunya adalah Operasi Yustisi ke-15. Ops Yustisi sendiri merupakan kegiatan penegakan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan dan aturan lainnya yang berlaku di masyarakat. Artikel ini akan membahas secara mendalam pelaksanaan Ops Yustisi ke-15 oleh Polsek Sangkulirang, tujuan, sasaran, hasil yang dicapai, serta manfaat dan harapan ke depannya dari kegiatan ini.
Latar Belakang Kegiatan Ops Yustisi
Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakannya mendorong penerapan adaptasi kebiasaan baru serta disiplin protokol kesehatan. Sebagai bagian dari aparat penegak hukum, Polsek Sangkulirang berperan aktif dalam mendorong kepatuhan masyarakat terhadap peraturan dengan menggelar Ops Yustisi.
Ops Yustisi merupakan operasi terpadu yang melibatkan berbagai pihak, seperti Satpol PP, TNI, serta dinas terkait. Tujuan utamanya adalah meminimalisir penyebaran Covid-19, menegakkan perda/protokol kesehatan, serta meningkatkan kesadaran hukum warga. Hingga pelaksanaan ke-15, operasi ini telah menjadi agenda rutin dan berhasil membawa perubahan perilaku di tengah masyarakat.
Pelaksanaan Ops Yustisi 15
Waktu dan Lokasi
Ops Yustisi 15 oleh Polsek Sangkulirang dilaksanakan pada pertengahan tahun 2024, mengambil lokasi di beberapa titik strategis, seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, fasilitas umum, serta jalan raya yang ramai dilalui masyarakat. Pemilihan lokasi ini bertujuan agar kegiatan sosialisasi dan penegakan aturan dapat menyentuh lapisan masyarakat secara lebih luas.
Personel yang Terlibat
Operasi ini melibatkan gabungan personel dari Polsek Sangkulirang, Koramil, Satpol PP, BPBD, serta aparat pemerintah desa setempat. Sinergi antar lembaga ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan operasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Sasaran Operasi
Sasaran utama Ops Yustisi 15 meliputi masyarakat umum yang beraktivitas di ruang publik, pemilik usaha, pedagang kaki lima, pengendara kendaraan, serta siapapun yang ditemukan tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, berkerumun, atau tidak menjaga jarak.
Tahapan Kegiatan Ops Yustisi 15
Penyuluhan dan Sosialisasi
Sebelum melakukan penindakan, petugas melakukan pendekatan persuasif melalui penyuluhan dan sosialisasi pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Petugas menyampaikan imbauan menggunakan pengeras suara serta membagikan leaflet/brosur kepada masyarakat.
Penegakan Hukum
Setelah tahap sosialisasi, petugas menindak masyarakat yang masih abai. Penegakan hukum dapat berupa teguran lisan, tindakan disiplin seperti push-up atau membaca Pancasila, hingga pemberian sanksi administratif ringan. Sanksi diberikan bukan untuk menghukum, melainkan memberikan efek jera dan meningkatkan kesadaran hukum warga.
Pemantauan Berkelanjutan
Setelah operasi, dilakukan monitoring secara berkala terhadap perubahan perilaku masyarakat. Polsek Sangkulirang juga menyediakan hotline pengaduan untuk merespons laporan pelanggaran protokol dari masyarakat.
Hasil Pelaksanaan Ops Yustisi 15
Ops Yustisi 15 berhasil menjangkau ratusan warga dan pelaku usaha. Puluhan pelanggaran protokol kesehatan ditemukan, terdiri dari pelanggaran tidak memakai masker, berkerumun, dan mengabaikan aturan kebersihan. Seluruh pelanggar diberikan tindakan disiplin, sementara sebagian besar masyarakat menunjukkan kepatuhan dan mendukung langkah aparat.
Ditemukan pula beberapa pemilik usaha yang tidak menyiapkan fasilitas cuci tangan atau tidak menyediakan masker cadangan bagi karyawan. Petugas memberikan teguran serta waktu untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Pada monitoring berikutnya, terbukti ada perubahan positif dari pihak usaha maupun pelaku pasar.
Manfaat dan Dampak Kegiatan Ops Yustisi
Ops Yustisi yang dilakukan Polsek Sangkulirang membawa sejumlah manfaat nyata, di antaranya:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan sebagai upaya kolektif pencegahan Covid-19.
- Menumbuhkan budaya disiplin dan tanggung jawab hukum secara kolektif.
- Mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan sehat, terutama di ruang publik.
- Mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 serta penyakit menular lainnya.
- Menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa aparat keamanan benar-benar peduli dan hadir di tengah mereka.
Tantangan dalam Pelaksanaan Kegiatan Ops Yustisi
Walaupun membawa banyak manfaat, pelaksanaan Ops Yustisi juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:
- Sebagian warga masih terpengaruh hoaks atau informasi salah sehingga enggan mematuhi aturan.
- Kepedulian sebagian pelaku usaha terhadap kesehatan umum masih rendah.
- Adanya kejenuhan masyarakat terhadap protokol seiring dengan melandainya kasus Covid-19.
- Pengawasan yang harus dilakukan secara rutin cukup menguras sumber daya aparat.
Harapan dan Rencana Ke Depan
Polsek Sangkulirang berharap melalui pelaksanaan terus-menerus Ops Yustisi dan penegakan disiplin masyarakat, kebiasaan baik akan terpatri dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian terhadap kesehatan dan hukum tidak hanya berhenti pada masa pandemi saja, melainkan menjadi modal utama dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat.
Ke depannya, Polsek Sangkulirang berencana melakukan inovasi dalam penegakan protokol, seperti memanfaatkan teknologi informasi dalam penyuluhan hingga melibatkan komunitas lokal sebagai agen perubahan. Sinergi antara aparat, pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan akan memperkuat hasil yang dicapai.
Kesimpulan
Ops Yustisi 15 yang dilaksanakan oleh Polsek Sangkulirang menjadi bukti nyata komitmen kepolisian bersama pemerintah dan masyarakat dalam penegakan disiplin serta pencegahan Covid-19. Kegiatan ini telah menciptakan perubahan perilaku yang signifikan, sekaligus membangun kepercayaan serta partisipasi aktif masyarakat. Dengan langkah-langkah konsisten, diharapkan budaya taat aturan dan kepedulian terhadap kesehatan dapat terus tumbuh demi menciptakan Sangkulirang yang lebih aman, sehat, dan sejahtera.