Program Jumat Curhat Kapolres Kutai Timur Gandeng Komisioner KPU Kab Kutim
Pendahuluan
Sebagai upaya mempererat hubungan antara aparat kepolisian dengan masyarakat, Polres Kutai Timur terus menggulirkan program yang berbasis pada jalinan komunikasi dan edukasi publik. Salah satu program unggulan yang konsisten dijalankan yakni “Jumat Curhat”. Pada gelaran Jumat Curhat beberapa waktu lalu, Kapolres Kutai Timur AKBP Heri Rusyaman, S.I.K., M.H., melakukan kolaborasi khusus dengan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur. Sinergi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta mendorong partisipasi masyarakat pada setiap tahapan pemilu 2024.
Profil Singkat Program Jumat Curhat
Jumat Curhat merupakan program Polri yang mengusung konsep mendengar dan menyerap langsung aspirasi masyarakat. Melalui program ini, masyarakat diajak berdialog terbuka menyampaikan keluhan, masukan, hingga kritik seputar layanan kepolisian ataupun isu-isu aktual yang sedang berkembang di lingkungan mereka. Acara ini diselenggarakan setiap hari Jumat dan berlangsung secara bergilir di berbagai lokasi di wilayah Kutai Timur, melibatkan berbagai elemen mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga perwakilan lembaga pemerintahan terkait.
Kolaborasi Kapolres Kutim dan Komisioner KPU, Kenapa Penting?
Gelaran pemilu serentak 2024 menjadi salah satu momentum penting bagi keberlanjutan demokrasi di Indonesia. Kabupaten Kutai Timur, sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi dan tingkat heterogenitas masyarakat yang cukup beragam, tentu perlu memastikan proses demokrasi berjalan sehat, transparan, dan partisipatif.
Kesadaran akan potensi kerawanan terutama menyangkut isu hoaks, polarisasi politik, serta penyalahgunaan media sosial menjadi alasan utama Kapolres Kutim menggandeng Komisioner KPU dalam Program Jumat Curhat. Dengan menghadirkan narasumber dari KPU, diharapkan masyarakat bisa memperoleh informasi valid seputar tahapan, regulasi, serta peran-peran strategis masyarakat dalam menyukseskan pemilu. Di sisi lain, pihak kepolisian dapat menyiapkan langkah preventif dan penegakan hukum jika muncul permasalahan yang mengarah pada tindak pidana pemilu.
Rangkaian Acara dan Topik yang Diangkat
Pada sesi Jumat Curhat yang berlangsung di salah satu aula kantor desa di Kecamatan Sangatta Selatan, Kapolres dan Komisioner KPU Kutai Timur bersama-sama berdiskusi dengan masyarakat dan perwakilan tokoh organisasi kemasyarakatan. Beberapa topik utama yang diangkat antara lain:
- Pendaftaran dan verifikasi data pemilih
- Perlunya menjaga netralitas ASN, perangkat desa, dan TNI/Polri selama proses pemilu
- Ancaman praktik politik uang/ money politic
- Cara mengenali dan menangkal hoaks politik di media sosial
- Prosedur pengaduan jika menemukan indikasi kecurangan saat pemilu
- Layanan kepolisian dalam pengamanan TPS dan distribusi logistik pemilu
Kapolres Kutim juga menegaskan kesiapan jajaran Polres untuk mengawal seluruh tahapan pemilu. “Kami imbau masyarakat proaktif menjaga lingkungan masing-masing, tidak mudah terpancing provokasi, dan segera laporkan jika ada upaya intimidasi atau pelanggaran pemilu,” tegas AKBP Heri Rusyaman.
Sementara itu, Komisioner KPU menyampaikan pentingnya literasi politik bagi masyarakat. “KPU selalu bersikap netral dan transparan. Jika ada kesulitan dalam proses pemutakhiran data pemilih atau menemukan kejanggalan, silakan langsung ke kantor KPU atau petugas kami di desa,” imbuh salah satu Komisioner.
Antusiasme dan Harapan Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Jumat Curhat terbukti cukup tinggi. Beberapa warga mengajukan pertanyaan seputar kemungkinan berubahnya lokasi TPS, hak pilih bagi warga yang merantau, hingga isu ketidaknetralan oknum perangkat desa. Setiap pertanyaan ditanggapi secara terbuka dan tuntas, sehingga suasana diskusi berlangsung sehat dan produktif.
Para tokoh masyarakat juga mengapresiasi kehadiran langsung Kapolres dan Komisioner KPU. Mereka berharap program seperti ini berlanjut secara rutin sehingga masyarakat semakin sadar dan paham, serta mampu menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. “Kami minta kalau bisa, program ini dibuat per kelurahan, jadi semua warga dapat kesempatan diskusi langsung,” ungkap salah satu warga.
Upaya Pencegahan Konflik dan Edukasi Berkelanjutan
Di akhir sesi, Kapolres Kutai Timur menegaskan komitmennya untuk tetap terbuka menerima aduan masyarakat. “Jumat Curhat ini salah satu bentuk pendekatan yang kami siapkan, supaya masyarakat tidak sungkan atau ragu menyampaikan saran atau keluhan apapun, terutama yang sensitif seperti masalah pemilu,” ujar Kapolres.
Pihak kepolisian juga terus melakukan sosialisasi, deteksi dini potensi konflik, serta membangun kemitraan dengan seluruh unsur terkait. Polres Kutai Timur juga mengajak berbagai komunitas, ormas, dan tokoh agama menjadi bagian dari jejaring deteksi dini dan literasi pemilu lewat media sosial serta kanal pengaduan resmi.
Kesimpulan: Sinergi untuk Demokrasi Bermartabat
Peran sinergis antara Polres Kutai Timur dan Komisioner KPU Kabupaten Kutai Timur dalam program Jumat Curhat membuktikan bahwa pendekatan dialog dan edukasi publik adalah langkah efektif membangun kepercayaan, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta menciptakan suasana kondusif jelang Pemilu 2024. Diharapkan, kolaborasi ini menjadi inspirasi dan contoh bagi daerah lain, bagaimana institusi kepolisian dan lembaga penyelenggara pemilu bisa menyatu dalam tujuan bersama mewujudkan demokrasi yang adil, bermartabat, dan damai.