Kenal Pamit Kapolres Kutim Dihiasi Seni Budaya Dan Pantun

Kenal Pamit Kapolres Kutim Dihiasi Seni Budaya Dan Pantun

Tradisi Kenal Pamit sebagai Wujud Apresiasi dan Kebersamaan

Acara kenal pamit di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia sudah menjadi tradisi sebagai bentuk apresiasi kepada pejabat lama yang telah mengabdi dan ungkapan selamat datang kepada pejabat baru yang akan memimpin. Di Kutai Timur (Kutim), perhelatan kenal pamit Kapolres menjadi momen spesial yang turut dirayakan oleh berbagai kalangan. Namun, ada keunikan tersendiri setiap daerah dalam menyelenggarakan acara ini, termasuk di Kabupaten Kutai Timur. Belum lama ini, kenal pamit Kapolres Kutim diwarnai dengan nuansa seni budaya serta alunan pantun yang menghangatkan suasana penuh kebersamaan dan persaudaraan.

Perjalanan Kapolres Lama dan Sambutan untuk Kapolres Baru

Acara kenal pamit yang berlangsung di Kutai Timur ini merupakan momentum untuk melepas Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anggoro Wicaksono, S.I.K., M.Si. yang telah bertugas di wilayah Kutim, serta menyambut kehadiran Kapolres baru, AKBP Andy S. Rachman, S.I.K. Keduanya adalah sosok pemimpin dengan rekam jejak luar biasa dalam bidang kepolisian. Peralihan tongkat estafet kepemimpinan bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga membangun semangat kekeluargaan yang erat antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga Kutim.

Dalam sambutannya, AKBP Anggoro Wicaksono menyampaikan rasa syukur serta terima kasih atas kerjasama selama menjabat di Kutai Timur. Ia menekankan betapa pentingnya dukungan masyarakat dan stakeholder yang telah mendukung tugas-tugas kepolisian dalam menjaga keamanan serta ketertiban. Sementara itu, Kapolres yang baru, AKBP Andy S. Rachman mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat sinergi serta inovasi dalam membangun Kutai Timur yang aman dan sejahtera.

Seni Budaya Daerah sebagai Identitas Kutim

Salah satu daya tarik dalam acara kenal pamit Kapolres Kutim adalah kelengkapan ragam kesenian daerah yang ditampilkan, mulai dari tari-tari khas Dayak, melayu, hingga alunan musik tradisional. Kehadiran penari dengan busana adat serta diiringi tabuhan gendang menambah suasana sakral dan penuh makna. Penampilan seni budaya ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya lokal yang kaya dan beragam.

Tidak hanya tari-tarian, sejumlah penampilan musik tradisional Kutim turut menghangatkan suasana. Ini menjadi bentuk apresiasi bahwa keberagaman seni daerah bisa menjadi pengikat harmonis semua elemen masyarakat Kutai Timur. Selain menunjukkan penghormatan kepada tamu yang datang, aksi seni acara kenal pamit ini juga mengajak semua pihak untuk bangga akan budaya warisan leluhur yang harus terus dijaga.

Pantun: Menyemai Kesan, Meninggalkan Pesan

Sebuah hal unik dalam kenal pamit Kapolres Kutim adalah kehadiran pantun-pantun yang dilantunkan oleh para peserta, baik dari jajaran kepolisian, pemerintah daerah, maupun tokoh masyarakat. Pantun tersebut tidak hanya berisi selamat jalan dan ucapan selamat datang, melainkan juga petuah, doa, dan harapan agar pimpinan yang lama maupun yang baru dapat melaksanakan tugas dengan bijak serta membawa keberkahan bagi Kutai Timur.

Pantun yang dilantunkan biasanya penuh tamsil dan makna mendalam. Misalnya, salah satu pantun yang cukup berkesan dalam acara itu:

Berjalan pagi di tepi sungai,
Menghirup udara segar penuh asa.
Selamat datang Kapolres kami,
Semoga membawa damai dan sejahtera.

Lantunan pantun-pantun ini menjadi jembatan emosional yang menyentuh hati, menciptakan suasana akrab dan penuh haru. Selain menjadi ciri khas budaya Melayu dan Kalimantan, pantun juga menjadi media penyampai pesan secara halus dan santun, yang meneguhkan kecintaan pada persaudaraan, kebersamaan dan harapan baik.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat

Acara kenal pamit Kapolres tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, anggota DPRD, perwakilan TNI, para camat, tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat umum. Bupati Kutai Timur dalam sambutannya juga mengapresiasi peran kepolisian yang selama ini telah bekerja keras menjaga keamanan di wilayah Kutim. Pemerintah daerah pun berharap sinergi yang telah terbangun antara Polres dan seluruh stakeholder dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan di bawah kepemimpinan Kapolres yang baru.

Kehadiran masyarakat dalam acara kenal pamit ini menjadi bukti nyata kedekatan polisi dan rakyat di Kutai Timur. Mereka tidak hanya sekadar menyaksikan, tapi juga berpartisipasi aktif dalam pertunjukan seni maupun sesi pantun, yang memperkuat ikatan batin seluruh lapisan masyarakat bersama institusi kepolisian.

Penutup: Harmoni dalam Kebersamaan

Tradisi kenal pamit Kapolres di Kutim, yang dihiasi seni budaya dan pantun, bukan hanya sarana seremonial, namun telah menjadi momentum berharga untuk mempererat persatuan dan memperkuat identitas budaya lokal. Dari tarian hingga pantun, seluruh rangkaian acara menunjukkan betapa kuatnya semangat kebersamaan dan gotong royong di Kutai Timur.

Harapannya, tradisi penuh makna ini akan terus diwariskan kepada generasi berikutnya, sebagai simbol persaudaraan serta penghormatan atas jasa dan pengabdian para pemimpin daerah, sekaligus menjadi penanda bahwa Kutim adalah rumah bersama bagi semua yang hidup dan berkarya di tanah kaya budaya ini.